ANALISIS TIMES SERIES DAN FORECASTING DATA KEUANGAN
Salah satu tujuan dari analisa Laporan Keuangan suatu
perusahaan adalah untuk membuat estimasi/penelitian tentang laba, hasil
penjaualan perusahaan di masa mendatang dan lain-lain aspek finansial perusahaan
atau secara umum dapat dikatakan sebagai usaha untuk memproyeksikan ratio-ratio
finansilanya. Berbagai alat analisa telah dikembangan dalam kaitannya dengan
tujuan tersebut.
- Analisa (Hubungan) Trend – Trend Statements
Untuk memperoleh gambaran trend terhadap informasi yang terdapat dalam
laporan-laporan keuangan perlu dipilih/ditentukan suatu laporan keuangan
yang akan dipakai sebagai dasar untuk mengukur adanya kenaikan dan penurunan
dari informasi tertentu di dalam laporan-laporan keuangan yang lain.
- Analisa Hubungan Trend dalam Prosentase Per Komponen (Common – Size Statements)
Laporan keuangan per komponen dapat digunakan jika di
dalam analisa trend-series. Melalui trend dalam presentase per komponen, dapat
diketahui berbagai perubahan penting dalam; struktur dan komposisi aktiva dan
pasiva, posisi finansial, unsur-unsur yang membentuk laba dan sebagainya.
Berbagai macam hubungan Trend :
- Sifat-sifat hubungan Trend
Saling
hubungan antar rekening atau kelompok rekening di dalam suatu neraca atau
laporan perhitungan laba rugi secara individual disebut sebagai hubungan
struktural, karena menggambarkan berbagai aspek tentang struktur finansial
perusahaan pada tanggal neraca atau berbagai aspek tentang struktur laba (rugi)
dalam periode yang tercakup di dalam laporan perhitungan rugi – laba.hubungan
struktural kadang-kadang disebut juga sebagai hubungan vertikal karena saling
hubungan itu diukur dengan memperbandingkan saldo rekening atau kelompok
rekening yang di dalam suatu neraca dan laporan perhitungan rugi – laba pada
umumnya disajikan dalam bentuk suatu laporan yang disusun secara vertikal.
- Hubungan-hubungan Trend yang Pokok
Seperti
halnya pada hubungan-hubungan struktural, hubungan-hubungan trend bisa diukur
atau dihitung untuk setiap rekening atau kelompok rekening di dalam neraca atau
laporan perhitungan rugi-laba.
- Penentuan dan penggunaan hubungan trend
Hubungan trend
seperti telah dikemukakan pada dasarnya dapat dinyatakan dalam 3
macam bentuk. Tiap-tiap bentuk
diukur/dihitung dengan cara tersendiri dan mempunyai kegunaan serta memiliki
kebaikan dan kelemahannya sendiri-sendiri
- Pemilihan tahun dasar untuk perhitungan atau pengukuran dalam hubungan dalam trend
Analisa
terhadap hubungan trend hanya dapat dilakukan apabila perbandingan itu meliputi
data finansial dalam bebrapa periode, karena fluktuasi dari periode yang satu
dengan periode yang lain mungkin akan dinetralisir oleh trend yang tercermin
dalam jangka panjang. Untuk itu, pada
umumnya dapat digunakan dengan salah satu dari empat alternatif berikut
ini:
- Data dalam periode yang mendahului
- Data dalam periode yang paling awal
- Data rata-rata dalam periode yang diperbandingkan
- Data dalam periode tertentu yang dianggap sebagai data yang representatip untuk dipakai sebagai data pembanding
- Analisa Hubungan Trend dalam Ratio
Analisa
trend-series melalui trend dalam bentuk ratio-ratio finansial, juga merupakan
salah satu teknik analisa terhadap laporan keangan. Dalam beberapa hal teknik
analisa ini bahkan merupakan teknik analisa yang sangat handal, karena
kemampuannya untuk dipakai sebagai dasar membuat proyeksi tentang ratio-ratio
finansial perusahaan di masa yang akan datang.
- Analisis Time Series
Dalam analisis data keuangan, analisis terhadap data
historis diperlukan untuk melihat tren-tren yang mungkin timbul. Kemudian kita
bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik tren-tren angka tersebut. Data
historis perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan data historis industri
untuk melihat apakah tren suatu perusahaan
begerak relatif lebih baik terhadap tren industri
(Hanafi;2008;135)
ROA
Hipotesis Untuk Perusahaan dan Industri
Tahun
|
ROA
Perusahaan
|
ROA
Industri
|
1981
|
20,0%
|
16,0%
|
1982
|
21,1%
|
18,5%
|
1983
|
23,5%
|
21,1%
|
1984
|
24,5%
|
22,0%
|
1985
|
22,4%
|
25,0%
|
1986
|
23,6%
|
21,5%
|
1987
|
24,4%
|
23,1%
|
1988
|
25,1%
|
24,7%
|
1989
|
25,0%
|
24,8%
|
Sumber:
(hanafi;2008;135)
Dalam analisis times series perubahan-perubahan struktural yang akan
berpengaruh terhadap angka-angka keuangan
harus diperhatikan. Perubahan-perubahan struktural terdiri:
1. Peraturan pemerintah
2. Perubahan
kompetisi
3. Perubahan
tehnologi
4. Akuisi dan
merger (penggabungan perusahaan).
TIME SERIES INDEKS - Teknik ini bisa menggunakan angka
indeks bisa juga angka-angka yang ada dalam laporan keuangan disusun dan disajikan dalam rentang waktu
berseri misalnya 5 atau 10 tahun. Jika laporan ini dikonvensi menjadi angka
indeks maka menjadi laporan indeks berseri. Semua laporan keuangan yang
dibandingkan secara berseri dikonvensikan ke indeks. Untuk menentukan indeks ini maka
menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini dipilih menurut kriteria tertentu misalnya
dipilih tahun pendirian sebagai tahun dasar atau tahun tertentu yang bisa
dijadikan sebagai suatu moment penting agar kita lebih mudah dan lebih cepat
melakukan perbandingan dengan indeks tahun lainnya.
ANALISA TREND - Analisa trend ini bertujuan untuk
mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di
masa yang akan datang baik kecenderungan naik, turun, maupun tetap. Teknik
analisa ini biasanya dipergunakan untuk menganalisa laporan keuangan yang
meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui
perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan
memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya. Berdasarkan dat ahistoris
itu, dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul di masa yang akan
datang.
Analisa trend ini
bermanfaat untuk menilai situasi “trend” perusahaan yang telah lalu serta dapat memprediksi “trend” perusahaan di masa yang
akan datang berdasarkan garis trend yang sudah terjadi itu.
Untuk
melakukan analisa trend series berindeks (untuk hal-hal tertentu bisa dipakai dalam teknis trend) ini maka
dapat melakukannnya melalui :
- Metode statistik dengan cara menghitung garis trend dari laporan keuangan beberapa periode
- Menggunakan angka indeks
Dalam bab
ini kita menggunakan metode angka indeks. Langkah-langkah untuk melakukan
analisa trend berindeks ini adalah sebagai berikut :
- Menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini ditentukan dengan melihat arti suatu tahun bisa tahun pendirian, tahun perubahan, atau reorganisasi, dan tahun bersejarah lainnya. Pos-pos laporan keuangan tahun dasar dicatat sebagai indeks 100.
- Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut.
- Memprediksi kecenderungan yang mungkin bakal terjadi berdasarkan arah dan kecenderungan historis pos laporan keuangan yang dianalisa.
- Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan itu.
Data
penjualan PT A & PT B
Tahun
|
Penjualan
|
Gabungan
|
|
PT A
|
PT B
|
||
2004
|
Rp.
9.000.000.000
|
Rp.5.000.000.000
|
Rp.14.000.000.000
|
2005
|
Rp.10.000.000.000
|
Rp.6.000.000.000
|
Rp.16.000.000.000
|
2006
|
Rp.12.000.000.000
|
Rp.7.000.000.000
|
Rp.19.000.000.000
|
2007
|
Rp.21.000.000.000
|
-
|
Rp.21.000.000.000
|
2008
|
Rp.23.000.000.000
|
-
|
Rp.23.000.000.000
|
2009
|
Rp.24.000.000.000
|
-
|
Rp.24.000.000.000
|
- Analisis Data keuangan
Ada 4 faktor yang mempengaruhi data time series, Dalam data ekonomi
biasanya kita mendapatkan adanya fluktuasi/ variasi dari waktu ke waktu atau
disebut dengan variasi time series.
Menurut (hanafi:2008;141)Data-data penjualan mencerminkan emapat macam
faktor yaitu:
- Trend
Trend merupakan pergerakan time-series dalam jangka
panjang, bisa merupakan trend naik atau turun. Diperlukan waktu jangka panjang (15 – 20 th) untuk melihat pola tren tsb. Tren tsb bisa. Contoh
yang menunjukkan trend menaik yaitu pendapatan per kapita, jumlah
penduduk,peruahan teknologi.
- Musiman
Yaitu Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi dalam
lingkup satu tahun. Ada beberapa penyebab timbulnya fluktuasi musiman, misalnya
karena peristiwa tertentu (lebaran, tahun baru), karena cuaca ( musim hujan,
kemarau). Contoh yang menunjukan variasi musiman seperti penjualan
pakaian akan meningkat pada saat hari raya, penjualan buku dan tas sekolah akan
meningkat pada saat awal sekolah.
- Siklus
Siklus
merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih pendek 2 – 10 th. Belum ada
penjelasan yang memuaskan terhadap timbulnya fluktuasi siklus. Lamanya dan
besarnya fluktuasi juga sangat beragam dari perusahaan ke perusahaan dan dari
industri ke industri.
Contoh yang menunjukkan variasi siklis seperti
industri konstruksi bangunan mempunyai gerakan siklis antara 15-20 tahun
sedangkan industri mobil dan pakaian gerakan siklisnya lebih pendek lagi.
- Ketidakteraturan
Fluktuasi semacam ini disebabkan karena faktor-faktor
yang munculnya tidak teratur, dalam jangka waktu pendek. Misalnya gudang
perusahaan terbakar, akibatnya keuntungan perusahaan pada periode itu
terpengaruh.
B.1 Mengukur Pengaruh Trend
Trend suatu
data bisa dilihat dengan cara:
- Menggambar dengan tangan
Misal, dengan menarik garis
diantara titik-titik observasi
Kelemahan: subyektif,
Kelebihan: mudah
- Menggunakan model matematika
Misal, membuat garis lurus
dengan menggunakan rumus least square
Kelebihan: obyektif,
Kelemahan: terlalu mekanistis
Model times series bisa dirumuskan sebagai berikut:
Yt = a + b X
a dan
b dihitung dengan cara sebagai berikut
a = E ( Y ) – b E ( X )
∑ XY
– n ∑ ( X ) ∑ ( Y )

∑ X2 - n∑( X)2
Misalkan kita mempunyai data seperti dalam tabel ini,
garis trend bisa dihitung dengan modeel
diatas.
Tahun
|
X
|
Penj Y
|
XY
|
X2
|
Trend
|
Y/YT*100
|
1991
|
1
|
224
|
224
|
1
|
217
|
103,2
|
1992
|
2
|
233
|
466
|
4
|
234
|
99,5
|
1993
|
3
|
248
|
744
|
9
|
251
|
98,7
|
1994
|
4
|
258
|
1.032
|
16
|
268
|
96,2
|
1995
|
5
|
270
|
1.350
|
25
|
285
|
94,6
|
1996
|
6
|
288
|
1.728
|
36
|
303
|
95,2
|
1997
|
7
|
315
|
2.205
|
49
|
320
|
98,6
|
1998
|
8
|
344
|
2.752
|
64
|
337
|
102,2
|
1999
|
9
|
369
|
3.321
|
81
|
354
|
104,3
|
2000
|
10
|
393
|
3.930
|
100
|
371
|
106,0
|
2001
|
11
|
406
|
4.466
|
121
|
388
|
104,6
|
2002
|
12
|
416
|
4.992
|
144
|
405
|
102,7
|
2003
|
13
|
425
|
5.525
|
169
|
422
|
100,7
|
2004
|
14
|
437
|
6.118
|
196
|
439
|
99,5
|
2005
|
15
|
450
|
6.750
|
225
|
456
|
98,6
|
2006
|
16
|
462
|
7.392
|
256
|
474
|
97,6
|
2007
|
17
|
476
|
8.092
|
289
|
491
|
97,0
|
|
153
|
6.014
|
61.087
|
1.783
|
|
|
∑ XY – n ∑ (
X ) ∑ ( Y )

∑ X2 - n∑( X)2
61.087 – 17
(9) ( 353,8 )

1.783
- 17( 9)2
= 17,1
a = E ( Y ) – b E ( X )
a = 353,8– 17,1
( 9 ) = 200
Persamaan
Trend Yt = 200 + 17,1 Xt
B.2 TREND SEBAGAI PROYEKSI MASA DEPAN
Untuk memakai persamaan trend sebagai proyeksi masa depan, seorang analis harus
hati-hati terhadap asumsi yang digunakan. Trend garis lurus mengasumsikan
perkembangan yang konstan untuk masa-masa yang akan mendatang. Padahal beberapa
situasi, penjualan tumbuh merambat pada periode berikutnya. Mis suatu produk
baru diluncurkan, pertumbuhan pada awal periode akan sangat cepat. Kemudian
memasuki tahap kedewasaan, pertumbuhan tsb akan semakin melambat.


Waktu (a) Waktu
(b)
Persamaan Trend untuk gambar (a): Persamaan Trend untuk
gambar (b):
Y = a + bX +
cX2 log Y = a + b log X
B.3 Analisis
Siklus
Fluktuasi siklus bisnis muncul dalam jangka waktu menengah 2 – 10 tahun.
Pengaruh siklus dapat dilihat dengan persentase trend yang dirumuskan sbb:
Y

Yt
B.4 Analisis Musiman
Analisis musiman akan bermanfaat pada beberapa
situasi. Pertama apabila analis ingin melihat pengaruh musiman dan memanfaatkan
informasi tsb untuk tujuan ttt. PT A mempunyai anggaran penjualan th 2009
sebesar Rp.1.000.000.000 (per triwulan Rp.250.000.000) dan mempunyai indeks
musiman:
Triwulan I : 0,99
Triwulan II : 1,01
Triwulan III : 0,90
Triwulan IV : 1,10
Triwulan
(1)
|
Indeks musiman
(2)
|
Anggaran Penjualan
(3)
|
Anggaran penjualan dengan pengaruh musiman
(4)=(2)x(3)
|
I
|
0,99
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 247.500.000
|
II
|
1,01
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 252.500.000
|
III
|
0,90
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 225.000.000
|
IV
|
1,10
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 275.000.000
|
Total anggaran penjualan
|
Rp.1.000.000.000
|
Kedua,
apabila analis ingin menghilangkan pengaruh musiman untuk melihat pengaruh
trend siklus dan ketidakteraturan secara lebih jelas.
Triwulan
(1)
|
Indeks musiman
(2)
|
Anggaran Penjualan dengan pengaruh musiman
(3)
|
Anggaran penjualan tanpa pengaruh musiman
(4)=(3)/(2)
|
I
|
0,99
|
Rp. 247.500.000
|
Rp.250.000.000
|
II
|
1,01
|
Rp. 252.500.000
|
Rp.250.000.000
|
III
|
0,90
|
Rp. 225.000.000
|
Rp.250.000.000
|
IV
|
1,10
|
Rp. 275.000.000
|
Rp.250.000.000
|
Total anggaran penjualan
|
Rp.1.000.000.000
|
- Metode-Metode Peramalan
Univariate
|
Multivariate
|
|
Mekanis
|
Model
rata-rata bergerak
Model
box-jenkins univariat
|
Model
regresi
Model
fungsi transfer box-jenkins
|
Non-mekanis
|
Pendekatan
visual
|
Pendekatan
analis sekuritas
|
C.1 Model Penghalusan Eksponensial
Kelebihannya karena kesederhanaannya dan data yang
dibutuhkan tidak banyak.
F t = W A t – 1 + (1 – W) F t
– 1
Keterangan :
F t =
forecast untuk periode t
A t – 1 = data sesungguhnya
pada periode t – 1
F t – 1 = forecast
pada periode t – 1
W = konstanta
dengan nilai antara 0 – 1
Forecast
baru = W ( data sesungguhnya saat ini ) + (1 – w) (forecast saat ini)
Atau
F t
= A t – 1 + (1-W) (F t – 1 – A t –
1)
F 2009 =
W A 2008 + (1 – W) F 2008
Pendekatan Analis
Sekuritas (Multivariate) untuk Forecasting
- Kelebihan: Mampu
- menyesuaikan terhadap informasi dari berbagai sumber
- . menyesuaikan terhadap perubahan struktural secara cepat
- memperbaharui secara kontinu untuk informasi baru
- Kelemahan
§ Biaya yang cukup
tinggi
§ Ketergantungan
yang tinggi terhadap kemampuan individu analisnya
§ Analis
barangkali mempunyai insentif untuk tidak menampilkan forecast yang
tidak bias
§ Analis
barangkali bisa dimanfaatkan oleh perusahaan‑perusahaan tertentu
Pendekatan Univariate
Mekanis untuk Forecasting
- Kelebihan
- Mampu mendeteksi pola tertentu pada data masa lalu
- Tingkat subyektivitas yang rendah
- Biaya yang relatif lebih rendah
- Mudah diperbaharui
- Bisa menganalisis lebih lanjut dengan metode statistik
- Kelemahan
- Jumlah observasi yang terbatas pada situasi tertentu
- Laporan keuangan barangkali tidak memenuhi asumsi‑asumsi yang diperlukan dalam analisis statistik
- Sulit mengkomunikasikan hasil analisis kepada luar, terutama dalam hal metodologinya
Referensi :
Hanafi Mamduh, Abdul halim. 2008. Analisis
Laporan Keuangan. Ykpn: Yogyakarta
imanph.files.wordpress.com/2012/03/pertemuan-6.ppt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar